Sabtu pagi 01 September 2018
Pagi ini aku duduk di kantor sambil membaca beberapa pesan yang baru saja sempat kubuka, tiba-tiba 1 siswa ku yang datang terlambat sambil terengah engah menghampiriku, dia menyampaikan bahwa hari ini dia kesiangan dan ditambah lagi jarak rumahnya dengan madrasah (sebutan untuk sekolah yg mempunyai kurikulum mapel agama islam lebih banyak) jauh, meskipun dia sudah berusaha untuk tidak terlambat tapi ya masih terlambat juga.
Seperti biasa aku meminta dia untuk membaca doa pagi seperti halnya siswa yg lain yg terlambat mengikuti doa pagi bersama, mereka harus membacanya sendiri di depan ruang guru. Setelah usai membacanya dia mulai menghampiriku dan mengatakan "maafbu untuk bayar denda nya hari saya ini belum ada uangbu, jadi saya bayar denda (denda ini kami berlakukan untuk siswa yg terlambat min 10 menit dari bel masuk dan sudah berdasarkan persetujuan wali murid) nya hari Senin ya Bu, Karena Pagi ini saya tidak sangu". Dada ini terasa sesak mendengar apa yang disampaikan oleh siswa ku ini. ya Allah di usia remaja dia, harus menahan semua keinginannya untuk bisa sekolah dia rela tidak sangu untuk hari ini dan sepertinya di hari hari yg lain juga sering seperti ini bahkan uang seribu pun dia tidak mempunyai.
Kebetulan beberapa hari yang lalu aku baru saja mendapatkan rezeki dan aku mempunyai rencana untuk menyedahkan beberapa rupiahnya dari rezeky yg kudapatkan dan pagi ini belum sempat aku tunaikan. Sekilas terlintas pikiranku tertuju padanya, memang ini tidak seberapa tapi aku yakin bagi Dia sangat bermanfaat akhirnya aku berikanlah uang yang memang sudah kusiapkan untuk kusedekahkan hari ini. Aku menyampaikan kepada dia "nak ini saya kasih buat kamu dan Yang Rp1.000 kamu pakai untuk membayar uang denda supaya kamu tidak ada tanggungan" yg lainnya bisa kamu pakai untuk membeli kue atau kebutuhan mu yg lain".
Masyaallah, jawaban dia sungguh menggetarkan hati ini dia mengucapkan terima kasih terima kasih terima kasih berkali-kali. " terima kasih ya Bu," Terima kasih Ya bu", air mata ini sudah tak tahan ingin menetes tetapi masih aku tahan sampai dia beranjak pergi meninggalkan ruang kantor dan menuju kelasnya.
Padahal yg aqu berikan padanya hanya beberapa koin uang receh 500 rupiah, bahkan ada juga yg 100 rupiah. Untuk jumlahnya aqu lupa, tapi yg aqu ingat itu kurang dari 5000. Dalam benakqu berkata "Semoga Allah meridhoi perjalananmu nak hingga engkau dapat meraih cita-cita yg kau inginkan" . Ya Allah semoga dia menjadi anak yang berhasil ya Allah cukupkanlah dan lebihkanlah rezeki nya.
Ternyata apa yang aku anggap tidak seberapa sangat bernilai dimata orang lain.
Terima kasih atas pelajaran pagi ini yang telah engkau berikan kepadaku. Terima kasih ya Allah engkau selalu memberikan kejadian dan peristiwa yang penuh hikmah dalam keseharian ku sehingga aku mampu memaknai kehidupan ini dan aku lebih bisa bersyukur atas segala yg telah engkau berikan. Amiin YRA.
Pagi ini aku duduk di kantor sambil membaca beberapa pesan yang baru saja sempat kubuka, tiba-tiba 1 siswa ku yang datang terlambat sambil terengah engah menghampiriku, dia menyampaikan bahwa hari ini dia kesiangan dan ditambah lagi jarak rumahnya dengan madrasah (sebutan untuk sekolah yg mempunyai kurikulum mapel agama islam lebih banyak) jauh, meskipun dia sudah berusaha untuk tidak terlambat tapi ya masih terlambat juga.
Seperti biasa aku meminta dia untuk membaca doa pagi seperti halnya siswa yg lain yg terlambat mengikuti doa pagi bersama, mereka harus membacanya sendiri di depan ruang guru. Setelah usai membacanya dia mulai menghampiriku dan mengatakan "maafbu untuk bayar denda nya hari saya ini belum ada uangbu, jadi saya bayar denda (denda ini kami berlakukan untuk siswa yg terlambat min 10 menit dari bel masuk dan sudah berdasarkan persetujuan wali murid) nya hari Senin ya Bu, Karena Pagi ini saya tidak sangu". Dada ini terasa sesak mendengar apa yang disampaikan oleh siswa ku ini. ya Allah di usia remaja dia, harus menahan semua keinginannya untuk bisa sekolah dia rela tidak sangu untuk hari ini dan sepertinya di hari hari yg lain juga sering seperti ini bahkan uang seribu pun dia tidak mempunyai.
Kebetulan beberapa hari yang lalu aku baru saja mendapatkan rezeki dan aku mempunyai rencana untuk menyedahkan beberapa rupiahnya dari rezeky yg kudapatkan dan pagi ini belum sempat aku tunaikan. Sekilas terlintas pikiranku tertuju padanya, memang ini tidak seberapa tapi aku yakin bagi Dia sangat bermanfaat akhirnya aku berikanlah uang yang memang sudah kusiapkan untuk kusedekahkan hari ini. Aku menyampaikan kepada dia "nak ini saya kasih buat kamu dan Yang Rp1.000 kamu pakai untuk membayar uang denda supaya kamu tidak ada tanggungan" yg lainnya bisa kamu pakai untuk membeli kue atau kebutuhan mu yg lain".
Masyaallah, jawaban dia sungguh menggetarkan hati ini dia mengucapkan terima kasih terima kasih terima kasih berkali-kali. " terima kasih ya Bu," Terima kasih Ya bu", air mata ini sudah tak tahan ingin menetes tetapi masih aku tahan sampai dia beranjak pergi meninggalkan ruang kantor dan menuju kelasnya.
Padahal yg aqu berikan padanya hanya beberapa koin uang receh 500 rupiah, bahkan ada juga yg 100 rupiah. Untuk jumlahnya aqu lupa, tapi yg aqu ingat itu kurang dari 5000. Dalam benakqu berkata "Semoga Allah meridhoi perjalananmu nak hingga engkau dapat meraih cita-cita yg kau inginkan" . Ya Allah semoga dia menjadi anak yang berhasil ya Allah cukupkanlah dan lebihkanlah rezeki nya.
Ternyata apa yang aku anggap tidak seberapa sangat bernilai dimata orang lain.
Terima kasih atas pelajaran pagi ini yang telah engkau berikan kepadaku. Terima kasih ya Allah engkau selalu memberikan kejadian dan peristiwa yang penuh hikmah dalam keseharian ku sehingga aku mampu memaknai kehidupan ini dan aku lebih bisa bersyukur atas segala yg telah engkau berikan. Amiin YRA.
Alhamdulillah, semangat nulise mb.
BalasHapusTerimakasih, ma... Support nya.
BalasHapusma, semangat ya
BalasHapusby rayhan